Selasa, 17 Juli 2007

(Selamat menyambut Maulidurasul pada Sabtu, 31 Mac 2007)

CINTA RASULULLAH ?

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah.
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.
Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.
Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Quran dan sunnahku.

Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku
dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca.
Umar pula dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.
Usman menghela nafas panjang
dan Ali menundukkan kepalanya dalam diam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"
keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda2 itu semakin kuat,
tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.
Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik2 berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup.
Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
"Maafkanlah, ayahku sedang demam,"
kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian dia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu, wahai anakku Fatimah?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenangnya.
"Ketahuilah, yang datang itulah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaik-ul-maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri,
tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibrailtidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggil lah Jibrail yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia untuk menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibrail, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu.
Semua pintu syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibrail.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibrail lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" Tanya baginda.
"Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirmankepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibrail.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan roh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat2 lehernya menegang.
"Jibrail, betapa sakit sakaratul maut ini,"
dengan perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam. Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibrail memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai Jibrail?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibrail.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat sungguh maut ini. Kalau begini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku seorang, jangan kepada umat-umatku".

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan-akan hendak membisikkan sesuatu.
Ali segera mendekatkan telinganya ke bibir bapa mentuanya.
"Uushiikum bis syalati, wa maa malakat aimanukum... peliharalah solat dan peliharalah orang-orang yang lemah di antara kamu. bisik Rasulullah kepada menantunya tersayang.

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkantelinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" ?"Umatku, umatku, umatku")

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini,mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat Muslimlainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya,
seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Bersyukur...

saya Bersyukur :
Untuk Istri
Yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin,
Karena Istriku DIRUMAH malam ini,
dan TIDAK bersama orang lain ...

BERSYUKUR UNTUK SUAMI
Yang duduk bermalasan di Sofa
Sambil baca koran males-malesan,
Karena doi bersama aku dirumah
dan Tidak keluyuran ..
apalagi ke Bar malem ini.

Bersyukur untuk anakku
Yang selalu PROTES dirumah
Karena artinya ... dia sedang dirumah
dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan

BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar
karena artinya …
Saya bekerja … atau Punya penghasilan

BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan.. .
Karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya

BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan
karena artinya ...
Saya bisa lebih dari cukup untuk makan

BERSYUKUR pada Bayangan yang mengikutku
Karena artinya …
Aku tidak disilaukan oleh Matahari … [IMAGE]

BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!
Karena artinya saya punya Rumah !!!

BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO ..
karena artinya
Kiat masih PUNYA kebebasan untuk berbicara

BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh
Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa

BERSYUKUR untuk Cucian
Karena artinya
saya punya baju yang bisa dipakai

BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari ...
karena artinya
SAYA mampu bekerja keras setiap hari

BERSYUKUR mendengar Alarm yang mengganggu di pagi hari ...
Karena artinya SAYA MASIH HIDUP AKHIRNYA

Orang Yang Tidak Melakukan Solat:

Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhor : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesihatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isyak : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: Ada4 di pandang sebagai ibu ", iaitu :

1. Ibu dari segala UBATadalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADABadalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITAadalah SABAR.

LimaJenis Racun dan LimaPenawarnya

1. Dunia itu racun,zuhud itu ubatnya.
2. Harta itu racun,zakatitu ubatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikiritu ubatnya.
4. Seluruh umur itu racun,taatitu ubatnya.
5. Seluruh tahun itu racun,Ramadhanitu ubatnya.

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima(5) Kali ...

1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan "Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya